Pengertian,Macam-Macam Sumber Daya dan Hubungan Antara Fungsi dan Unsur Manajemen




Tulisan ini di buat untuk memenuhi tugas.

Penyusun                               : Santi Nurhayati 
E-mail                                    : Santiinurh23@gmail.com
Kelas                                      : C
Dosen pembimbing               : Evan Firdaus

KAMPUS GANESHA PRATAMA


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan nikmat yang telah dilimpahkan kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.

Terselesainya tugas ini tidak lepas dari dukungan beberapa pihak yang telah memberikan kepada saya berupa motivasi, baik materi maupun moril. Oleh karena itu saya ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing saya pak Evan Firdaus dan kepada seluruh pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu semua yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas ini.

Saya menyadari bahwa penyusunan tugas ini belum mencapai kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan.


BAB I
PENDAHULUAN

 
    A. Latar Belakang

MANAJEMEN

Kata manajemen berasal dari prancis kuno management, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi  yang mapan dan diterima secara universal. Ricky W. Griffin mendefinisikan menejemen sebagai sebuah proses perencanaan, perorganisasian, pengkoordinasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efesien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.


   B.    Rumusan masalah :

1   .       Apa pengertian sumber daya dan menjelaskan macam-macam sumber daya?
2   .       Jelaskan fungsi dan unsur manajemen!
3   .       Apa hubungan antara fungsi dan unsur  manajemen?


BAB II
PEMBAHASAN :

1. Sumber Daya


    Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible). Sumber daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar maupun hilang, dan ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap).

Sumber daya terbagi lagi menjadi :
A.     Sumber daya alam



Pengertian Sumber daya alam secara umum (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang muncul secara alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya. Di era modern seperti sekarang ini, kemajuan teknologi manusia mengarah kepada eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini. Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan beberapa negara seperti Indonesia, Brazil, Kongo, Sierra Leone, Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam yang sangat berlimpah.
Sumber daya ini digolongkan :
  1. Sumber Daya Alam yang dapat diperbarui (renewable resources), dimana sumber daya alam ini memiliki kemampuan untuk memperbarui baik secara alami maupun harus dengan campur tangan manusia. (Contoh:matahari,air,tanah,tumbuhan dll)
  2. Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbarui (non renewable resources), yaitu sumber daya alam yang tidak mempunyai kemampuan memperbarui baik alami maupun oleh manusia. Misalnya berbagai macam tambang. (Contoh:emas,besi,perunggu,batu dll)
B.     Sumber daya manusia



 
Sumber daya manusia (biasa disingkat menjadi SDM) potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi yang mengelola sumberdaya alam (SDA).

Digolongkan dalam :
Berdasar sifatnya, terdiri dari
  1. Tenaga kerja jasmani, yaitu tenaga kerja yang banyak membutuhkan kekuatan atau ketahanan fisik.
  2. Tenaga kerja rohani, diamana dalam melakukan pekerjaannya banyak membutuhkan daya pikir, daya kreasi, daya imajinasi
Berdasar kualitasnya, dapat dibagi dalam :
  1. Tenaga kerja terdidik, untuk melakukan pekerjaan disyaratkan memiliki pendidikan tertentu.
  2. Tenaga kerja terlatih, biasanya ketrampilan yang dimiliki dari pengalaman kerja atau pelatihan dibidang tertentu atau dengan shortcourse.
  3. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, untuk melakukan pekerjaannya tidak dituntut pendidikan atau latihan tertentu.
C.     Sumber daya Modal

Sember daya modal adalah semua alat yang di gunakan sebagai penunjang sekaligus pamacu di dalam proses produksi.
Sumber daya modal dapat dibedakan  golongkan mnjadi :
Berdasarkan wujudnya, terdiri atas :
  1. Modal Uang
  2. Modal Barang, dapat berupa alat-alat produksi selain sumber daya alam
Berdasar bentuknya, terdiri atas :
  1. Modal nyata/ konkret, modal yang berupa uang atau barang
  2. Modal abstrak, modal yang tidak dapat dilihat fisiknya tetapi hasilnya dapat dilihat atau dirasakan. Misalnya pelayanan, keunggulan, nama baik, dll.
Berdasar sumbernya, terdiri atas :
  1. Modal Sendiri, yaitu modal yang bersumber dari pengusaha sendiri, segala resiko ditanggung sendiri.
  2. Modal Asing / pinjaman, adalah modal yang diperoleh dari pihak lain.
Berdasar Sifatnya, terdiri atas :
  1. Modal Lancar, adalah modal, yang umumnya berupa barang, yang dapat habis dipakai dalam satu atau beberapa kali proses produksi saja. Seperti bahan baku dan bahan penolong.
  2. Modal Tetap, adalah barang atau peralatan yang dapat digunakan dalam waktu yang lama dalam proses produksi. Kemampuan modal tetap dari tahun akan mengalami penurunan nilai dan kemampuan yang pada saat tertentu modal tersebut tidak dapat digunakan lagi. Pada saat itu perusahaan harus mengganti dengan yang baru. Untuk mengantisipasi ketersediaan dana, maka emua modal tetap harus dilakukan penyusutan / depresiasi terhadap nilai perolehan modal tetap yang bersangkutan.
Berdasar Subyek / yang memiliki, terdiri atas :
1.            Modal perseorangan, yaitu modal yang dimiliki oleh seseorang yang sekaligus sebagai pemilik.
2.            Modal masyarakat, yaitu modal yang sumber dananya dari masyarakat

D.      Skills/kewirausahaan

Interpersonal skills atau keterampilan interpersonal merupakan suatu keterampilan untuk mengenali dan merespon secara layak perasaan, sikap dan perilaku, motivasi serta keinginan orang lain. keterampilan interpersonal (interpersonal skills) yang dimiliki oleh seseorang bukan merupakan suatu keterampilan bawaan, tetapi merupakan suatu keterampilan yang dilatih serta dipelajari, melaui proses pendidikan, pelatihan, pembinaan serta pengalaman. Oleh sebab itu  keterampilan interpersonal sangat perlu dikembangkan pada suatu organisasi dalam upaya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

 Kemampuan seorang wirausaha/entrepreneurship dapat digolongkan menjadi :
  1. Management Skills, yaitu kemempuan seseorang untuk memanage atau mengkoordinasikan seluruh faktor produksi sehingga proses produksi tercapai efisiensi dan efektifitas yang tinggi tanpa mengurangi jumlah atau kualitas hasil produksinya.
  2. Organization Skills, yaitu kemampuan mengorganisasikan seluruh aspek perusahaan termasuk kemampuan mengorganisir lebih dari satu lembaga atau perusahaan.
  3. Technical Skills, yaitu kemampuan teknis tentang suatu proses produksi tertentu atau keahlian teknis tertentu.
E.     Sumber daya pasar

1.       Pasar sumber daya alam

Pasar Sumber Daya Alam merupakan pasar yang menjual hasil kekayaan alam baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui.
Kekayaan alam yang dapat diperbaharui, misalnya sayur-sayuran, buah-buahan, daging, hasil pertanian, perkebunan, dan masih banyak lagi.
Sedangkan kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui berupa olahan-olahan logam seperti perhiasan (terbuat dari emas, perak, kuningan dan lainnya), bahan-bahan bangunan, peralatan rumah tangga, dan yang lainnya.

Tanah adalah lapisan kulit bumi yang paling atas yang terbentuk dari pelapukan batuan dan bahan organik yang hancur oleh proses alamiah.
Pasar sumber daya alam pada hakikatnya terbatas pada permintaan dan penawaran tanah untuk keperluan produksi.

2.        Pasar sumber daya manusia / tenaga kerja
Sumber daya manusia  meliputi tenaga fisik, keterampilan, dan daya pikir.

3.        Pasar sumber daya modal
Didalam dunia usaha, uang yang diperlikan sebagai modal tidak selalu milik pengusaha sendiri  melainkan dapat diproleh dari pihak lain.

4.        Pasar sumber daya kewirausahaan
Pada hakikatnya laba yang dicapai oleh perusahaan menggambarkan kesukseskan pengusaha. Karena itu, laba perusahaan dapat di angggap laba pengusaha.


F.      Sumber Daya Informasi
1.     Pengertian Manajemen Sumber Daya Informasi
Manajemen sumber daya informasi (IRM: iformation resources management) adalah sebuah kegiatan yang diikuti oleh seluruh tingkatan manajer dengan maksud untuk mengenali dan mengelola sumber daya informas yang diperukan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang didasarkan pada beberapa persyaratan.
Manajemen sumber daya informasi adalah sebuah konsep manajemen sistem informasi yang mengatur manajemen dan tugas fungsi sistem informasinya ke dalam lima bentuk dimensi.
Manajemen strategis
Teknologi informasi harus dikelola untukmemberikan perusahaan tujuan-tujuan dan keuntungan yang strategis dalam persaingannya, tidak hanya berbentuk efisiensi operasional atau pendukung keputusan saja.

Manajemen operasional
Teknologi informasi dan sistem informasi dapat dikelola melalui susunan fungsi organisasi berdasarkan pada cara dan fungsi serta teknik kepemimpinannya dan biasanya menggunakan seluruh unit bisnis lainnya.

Manajemen sumber daya
Data dan informasi, perangkat keras dn perangkat lunak, jaringan telekomunikasi dan personil sistem informasi adalah sumber daya organisasi yang penting yang harus dikelola, seperti halnya modal bisnis lainnya.

Manajemen teknologi
Seluruh teknologi yang fungsinya mengolah, menyimpan, dan mengkomunikasikan data dan informasi perusahaan secara menyeluruh harus dikelola sebagai sistem yang terintegrasi pada sumber daya organisasi.

Manajemen pendistribusian
Mengelola pengguna sumber teknologi informasi dan sistem informasi dalam unit usaha atau bisnis adalah kunci dari para manajer, tidak masalah pada fungsi atau tingkatan mereka dalam organisasi 

2.      Pengelola Sumber Daya Informasi
Unit  khusus yang menangani sumber daya informasi disebut dengan layanan atau jasa informasi, yang dikelola oleh seorang manajer yang dapat saja berstatus wakil direktur. Kenyataannya yang terjadi sekarang ini adalah perusahan atau organisasi mengadakan pelayanan informasi sebagai wilayah fungsi utama dan juga menyertakan manajer papan atas dalam kelompok seleksi eksekutif, di antaranya komite eksekutif, yang fungsinya membuat keputusan penting di perusahaan. Pengelola ini dapat disebut sebagai kepala kepegawaian informasi.

3.      Jenis-jenis Manajemen Sumber Daya Informasi
Manajemen Sumber daya informasi, terdiri atas lima jenis utama sumber daya, yaitu personil atau manusia, bahan-bahan, mesin, uang, informasi termasuk data. Keempat jenis yang pertama disebut juga sumber fisik (personil atau manusia, bahan-bahan, mesin, dan uang) adalah sumber nyata (tangible/nyata) karena secara fsik ada serta dapat dirasakan. Jenis sumber yang kelima atau sumber pengertian ialah informasi (intangible/tidak nyata), tidak berbentuk nyata. Disebut sumber pengertian karena dibutuhkan pemahaman untuk menguasai sumber-sumber lainnya. Manajer menggunakan sumber pengertian untuk mengelola sumber fisik. Bidang sistem informasi sebenarnya mencakup banyak teknologi yang sangat rumit, konsep perilaku abstrak/tidak terlihat, dan penggunaan yang khusus dalam ruang lingkup bisnis/usaha dan non bisnis/non usaha yang tak terhitung banyaknya.
Gambar di bawah ini (Jerome Kanter, 1984:40) menjelaskan peran informasi dalam alur profesional perusahaan/organisasi di samping uang, personil/manusia, bahan-bahan dan mesin (fasilitas).

4.      Bentuk Sumber Daya Informasi
Upaya pertama untuk menggunakan manajemen informasi terpusat pada data. Pandangan bahwa data dan informasi adalah sumber daya yang dikelola, sebagaimana sumber daya mana pun, masih lazim (prevalent) dan menunjukan sebuah pendekatan yang positif untuk pengguna komputer.
Bentuk dasar sistem informasi menunjukan bahwa sebuah sistem informasi terdiri atas lima sumber daya utama, yakni:
  1. Manusia (ahli informasi dan pemakai);
  2. Perangkat keras komputer;
  3. Perangkat lunak komputer;
  4. Basis data (data dan informasi);
  5. Jaringan (fasilitas).

G.     Manajemen produksi
Pengertian Manajemen Produksi
Merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
Fungsi manajemen yang paling mendasar yaitu adanya Perencanaan, Pengorganisasian, penempatan Sumber Daya Manusia (Staffing), pemberian motivasi dan fungsi yang terakhir adalah kegiatan pengawasan yang mutlak harus dilakukan oleh setiap organisasi atau perusahaan.
Manajemen produksi merupakan proses manajemen yang diterapkan dalam bidang produksi. Proses manajemen produksi adalah penggabungan seluruh aspek yang terdiri dari produk, pabrik, proses, program dan manusia.
lstilah-istilah yang biasa digunakan dalam manajemen produksi yaitu produksi, produk, produsen, produktivitas, proses produksi, sistem produksi, perencanaan produk, perencanaan produksi, dan luas perusahaan.

Sistem Produksi

Sistem adalah sekumpulan bagian-bagian yang saling berhubungan dengan satu sama lain, dan bersama-sama beraksi menurut pola tertentu terhadap input dengan tujuan menghasilkan output. Sistem produksi yaitu sekumpulan sub-sistem yang terdiri dari pengambilan keputusan, kegiatan, pembatasan, pengendalian dan rencana yang memungkinkan berlangsungnya perubahan input menjadi output melalui proses produksi. Sedangkan sub-sistem yang terlibat dalam kegiatan produksi adalah: subsistem input, subsistem output, subsistem perencanaan dan subsistem pengendalian.

2. Penjelasan fungsi dan unsur manajemen
Fungsi manajemen
1. Fungsi Planning (Fungsi Perencanaan Manajemen)
Yang pertama dan utama adalah fungsi planning. Mengapa ini menjadi sangat penting? Karena fungsi planning adalah aktivitas untuk menyusun, merencanakan apa yang menjadi tujuan perusahaan serta bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan atau planning dilakukan pada awal pembentukan perusahaan, seperti definisi diatas. Planning penting dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan. Mengapa menetapkan tujuan itu menjadi penting? Karena tanpa adanya tujuan yang jelas, maka aktivitas perusahaan juga tidak akan meningkat.
Ibarat, jika tidak ada yang dikejar maka orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut hanya melakukan kewajiban saja, yang penting dibayar. Tidak ada upaya untuk meningkatkan performa perusahaan. Dan alhasil, pencapaian perusahaan akan stagnan, bahkan menurun.
Nah, dalam proses planning inilah ditentukan tujuan perusahaan/organisasi secara menyeluruh, serta upaya-upaya terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Disinilah peran pemimpin/manager diperlukan. Manager harus bisa mengevaluasi langkah-langkah strategis yang dipilih untuk mencapai tujuan tersebut.
Hal ini sangat penting, karena jika perusahaan memilih langkah yang salah maka akan sangat sulit bahkan bisa gagal dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Jadi intinya perencanaan manajemen itu sangat penting dilakukan diawal pembentukan organisasi atau perusahaan, karena fungsi yang lain tidak akan berfungsi tanpa ada perencanaan yang matang.
Aktifitas Fungsi Perencanaan (Planning)
Dalam pelaksanaan ada 4 macam aktifitas yang dilakukan dalam fungsi perencanaan :
1.       Menetapkan visi misi perusahaan/organisasi. Visi misi ini berisi gagasan, atau tujuan yang ingin perusahaan capai dalam kurun waktu tertentu.
2.       Setelah tujuan ditetapkan, langkah selanjutnya menentukan cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.
3.       Setelah cara-caranya direncanakan, kemudian menyusun dan menentukan sumber daya apa saja yang dibutuhkan untuk melaksanakan rancangan tersebut.
4.       Terakhir menetapkan standard kesuksesan. Ini penting, karena jika tidak ditetapkan standard yang jelas maka kita tidak bisa menilai apakah ini sudah tercapai apa belum.
Aktifitas perencanaan juga bisa dikatakan sebagai proses fungsi perencanaan. karena 4 hal itu harus dilalui untuk membuat sebuah perencanaan yang matang.
Pembagian Perencanaan Manajemen
Dalam tahap ini, planning bisa dibagi menjadi tiga dari beberapa sudut pandang tingkatan manajemen. Yaitu :
  1. Top Level Planning (Perencanaan Tingkat Atas). Dalam tahap teratas ini, perencanaan yang dilakukan bersifat strategis, seperti memberikan arahan/petunjuk umum, merumuskan tujuan, pengambilan keputusan dan memberikan arahan untuk melakukan kerja yang efisien. Pada tahap ini bersifat menyeluruh, serta dilakukan untuk menentukan target jangka panjang.
  2. Middle Level Planning (Perencanaan Tingkat Menengah), pada tahap ini perencanaan lebih bersifat administratif. Atau lebih detail, seperti menentukan cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
  3. Low Level Planning (Perencanaan Tingkat Bawah), dalam tahap ini lebih bersifat ke operasional (pelaksanaan). Yang meliputi tanggaung jawab oleh manajer lapangan.
Syarat-syarat Perencanaan yang Baik
Untuk menghasilkan perencanaan yang baik dan efisien tentunya harus ada beberapa syarat yang wajib dipenuhi, antara lain :
  1. Tujuannya harus spesifik dan jelas, tidak bertele-tele.
  2. Singkat, padat, jelas dan sederhana. Hal ini diperlukan supaya tidak terlalu sulit dalam menjalankannya. (Berkaitan dengan syarat awal, yaitu spesifik dan jelas)
  3. Berisi analisa terhadap pekerjaan yang harus dilaksanakan
  4. Tanggung jawab dengan tujuan harus seimbang dan selaras pada setiap bagiannya
  5. Mempunyai kesan bahwa sumber daya yang diperlukan itu ada dan siap untuk digunakan. Jika belum, maka persiapkan terlebih dahulu.
Manfaat Membuat Perencanaan
Manfaat dari planning tentu banyak sekali. Manfaat yang paling terasa adalah keteraturan saat mengeksekusinya, jadi lebih jelas dan terarah.  Lebih jelasnya berikut ini beberapa manfaat yang diperoleh setelah membuat perencanaan untuk kemajuan perusahaan atau organisasi :
  1. Mensingkronkan antar unit devisi pada saat pelaksanaan, serta mengorganisasikan ke arah tujuan yang sama.
  2. Dapat meminimalisir kesalahan yang mungkin akan dilakukan.
  3. Pengawasan lebih mudah dilakukan.
  4. Mempunya dasar penilaiaian, apakah yang dilakukan itu sudah mencapai target apa belum.
Nah, saya rasa sudah cukup ya untuk pembahasan fungsi manajemen yang pertama yaitu perencanaan. Kita lanjut ke perencanaan kedua yaitu organizing.
2. Fungsi Organizing (Fungsi Pengorganisasian Manajemen)
Fungsi manajemen yang kedua adalah fungsi mengorganisasi. Ingat, di awal manajemen itu ada obyeknya. Nah, organisasi atau perusahaan itu salah satu obyek yang dimanage biar teratur dan mudah untuk mencapai tujuan.
Fungsi Organizing adalah fungsi yang mengatur segala sumber daya yang ada baik sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya. Supaya sumber daya tersebut dapat berfungsi ditempat yang tepat serta mampu melaksanakan peran dan fungsinya secara maksimal, guna mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
Bahasa mudahnya, organizing adalah proses membentuk kelompok terutama karyawan yang ada guna memudahkan untuk mengoptimalkan segala potensi yang ada. Proses organizing ini sangat membantu bagi manager perusahaan untuk mengelola perusahaan, karena lebih mudah dalam melakukan fungsi pengawasan.
Aktivitas Proses Organizing
Dalam proses pengorganisasian tentunya ada beberapa hal yang harus dilakukan, antara lain :
  1. Mengalokasikan sumber daya yang ada serta menyusunnya menurut tugasnya masing-masing. Serta menetapkan prosedur yang harus dilakukan serta dibutuhkan.
  2. Menetapkan dengan jelas garis struktur organisasi / perusahaan, serta mendefinisikan hak dan kewajibannya dengan jelas.
  3. Merekrut karyawan baru, dengan standard yang telah ditetapkan.
  4. Penempatan tenaga kerja dalam posisi yang tepat dan pas, untuk memaksimalkan potensi yang telah ada.
Nah intinya adalah menempatkan orang di posisi dan tempat yang tepat. Ini penting, mengapa? Karena jika menempatkan orang di posisi yang salah maka roda perusahaan tidak akan bisa berputar dengan lancar.
Unsur-unsur di dalam Organizing Perusahaan
Ada beberapa unsur yang ada saat pengorganisasian yaitu :
  1. Sekelompok orang yang akan diarahkan untuk saling bekerja sama
  2. Melakukan aktivitas/kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya
  3. Segala kegiatan dilakukan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan
Ketiga hal diatas sangat berkaitan dengan fungsi yang pertama yaitu planning. Jadi, menetapkan tujuan diawal itu sangat penting. Supaya aktivitas didalamnya lebih terarah.
Manfaat Organizing
Adapun manfaat dilakukan organizing di perusahaan ataupun organisasi adalah :
  1. Pembagian tugas antar orang/devisi lebih efektif.
  2. Menciptakan spesialisasi saat mengerjakan tugas/pekerjaan.
  3. Setiap orang/anggota dalam perusahaan tidak bingung, karena jobdesc sudah jelas.
Fungsi Organizing
Nah, terakhir adalah berikut beberapa fungsi organizing :
  1. Pendegelegasian wewenang dari atas ke bawah lebih mudah.
  2. Pembagian tugas yang jelas, sehingga tidak terjadi miss communication saat pekerjaan dimulai.
  3. Memiliki manager yang mumpuni di setiap unit, sehingga setiap unit dapat bekerja semaksimal mungkin.
  4. Pencapaian tujuan perusahaan semakin mudah dan teratur.

3. fungsi actuating ( pergerakan )
Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan. Actuating adalah Pelaksanaan untuk bekerja. Untuk melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitas tesebut, maka manajer mengambil tindakan-tindakannya kearah itu. Seperti : Leadership (pimpinan), perintah, komunikasi dan conseling (nasehat).
George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaranperusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran tersebut. Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untukmengerjakan sesuatu jika :
1.       Merasa yakin akan mampu mengerjakan,
2.       Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagidirinya,
3.       Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yanglebih penting, atau mendesak,
4.       Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan

Pentingnya Actuating dalam Manajemen
Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.
Prinsip Actuating dalam Manajemen
Pengarahan merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan agar bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara etektit serta efisien dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Di dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut manusia juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri.  Manusia dengan berbagai tingkah lakunya yang berbeda-beda. Ada beberapa prinsip yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan dalam melakukan pengarahan yaitu :
1.       Prinsip mengarah kepada tujuan
2.       Prinsip keharmonisai dengan tujuan
3.       Prinsip kesatuan komando

Pentingnya Mencapai Actuating Managerial yang Efektif
Orientasi
Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu agar supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik. Biasanya, orientasi ini diberikan kepada pegawai baru dengan tujuan untuk mengadakan pengenalan dan memberikan pengerian atas berbagai masalah yang dihadapinya. Pegawai lama yang pernah menjalani masa orientasi tidak selalu ingat atau paham tentang masalah-masalah yang pernah dihadapinya. Suatu ketika mereka bisa lupa, lalai, atau sebab-sebab lain yang membuat mereka kurang mengerti lagi. Dengan demikian orientasi ini perlu diberikan kepada pegawai-pegawai lama agar mereka tetap memahami akan perananya. Informasi yang diberikan dalam orientasi dapat berupa diantara lain:
1.       Tugas itu sendiri
2.       Tugas lain yang ada hubungannya
3.       Ruang lingkup tugas
4.       Tujuan dari tugas
5.       Delegasi wewenang
6.       Cara melaporkan dan cara mengukur prestasi kerja
7.       Hubungan antara masing-masing tenaga kerja
4. Fungsi Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan)
Terakhir adalah fungsi controlling, fungsi ini adalah fungsi yang bertugas menilai apakah pekerjaan yang dilakukan oleh SDM yang ada sudah mencapai target atau belum. Controlling ini sangat penting dilakukan, karena akan menentukan apakah kualitas dari layanan atau produk tersebut terjaga atau tidak.
Karena itulah, tadi saya sudah jelaskan diawal, bahwa saat perencanaan harus ada standard khusus bagaimana suatu pekerjaan itu diselesaikan dengan baik apa tidak. Dengan controlling kita tahu, hal-hal apa saja yang perlu dibenahi, sehingga akan meningkatkan mutu pelayanan kita.
Aktivitas dalam Fungsi Pengendalian
Adapun aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam fungsi pengendalian antara lain :
  1. Melakukan evaluasi secara mendalam, apakah pekerjaan yang dilakukan itu sudah mencapai target apa belum. Caranya dengan menentukan indikator/standard khusus yang telah disepakati.
  2. Jika ada penyimpangan, penurunan mutu maka segera lakukan koreksi, perbaikan atau klarifikasi guna menjaga kepercayaan konsumen.
  3. Jika ada masalah maka berikan alternative solusi yang dapat diambil, guna untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Aspek-aspek yang mempengaruhi Fungsi Pengawasan
Tentu saja ada aspek-aspek atau hal-hal yang harus dilakukan supaya fungsi pengawasan dapat berjalan dengan baik dan efektif, antara lain :
  1. Routing (Jalur), dalam hal ini pimpinan harus bisa menetapkan jalur atau cara yang aman dan efektif sehingga meminimalisir kesalahan
  2. Schedulling (Penjadwalan), pimpinan harus isa menetapkan deadline waktu yang masuk akal. Tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat, sehingga waktu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan itu bisa seefektif mungkin. Dan pegawai juga tidak merasa terbebani karena deadline yang tidak masuk akal.
  3. Dispatching (Perintah untuk Pelaksanaan), adalah pengawasan berupa perintah dari atasan untuk pelaksanaan suatu pekerjaan dengan tujuan agar bisa diselesaikan tepat waktu. Dengan adanya perintah ini, maka bisa terhindar dari pekerjaan yang “menggantung” sehingga dapat diketahui pihak mana yang bertanggung jawab.
  4. Follow Up (Tindak Lanjut), terkahir apabila pemimpin menemukan kesalahan yang terjadi harusnya dia mencari solusi atas masalah tersebut. Jadi, pemimpin tidak hanya menyalahkan saja, tetapi harus bisa memberikan solusi kongkrit kepada bawahan. Selain itu pemimpin harus bisa memberikan petunjuk dan tindak lanjut atas problem yang ditemui.


Unsur-Unsur  Manajemen
Diantaranya :
1. Manusia (Man)
Manusia merupakan unsur manajemen yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia adalah salah satu faktor produksi selain tanah, modal, dan keterampilan.
Pandangan yang menyamakan manusia dengan faktor-faktor produksi lainnya dianggap tidak tepat baik dilihat dari konsepsi, filsafat, maupun moral.
2. Uang (Money)
Uang merupakan salah satu unsur penting dalam melakukan produksi.
Uang selalu dibutuhkan dalam perusahaan, mulai dari pendirian perusahaan hingga pengurusan perizinan pembangunan gedung kantor, pabrik, peralatan modal, pembayaran tenaga kerja, pembelian bahan mentah, dan transportasi.
Para pemilik modal menyisihkan sebagian dari kekayaannya untuk digunakan sebagai modal dalam kegiatan produksi.
3. Bahan Baku (Material)
Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang dibutuhkan tersebut, melainkan membeli dari pihak lain. Untuk itu, manajer perusahaan berusaha untuk memperoleh bahan mentah dengan harga yang paling murah, dengan meng gunakan cara pengangkutan yang murah dan aman.
Di samping itu, bahan mentah tersebut akan diproses sedemikian rupa sehingga dapat dicapai hasil secara efisien.
4. Mesin (Machine)
Mesin mulai memegang peranan penting dalam proses produksi setelah terjadinya revolusi industri dengan ditemukannya mesin uap sehingga banyak pekerjaan manusia yang digantikan oleh mesin. Perkembangan teknologi yang begitu pesat, menyebabkan penggunaan mesin semakin menonjol.
Hal ini karena banyaknya mesin-mesin baru yang ditemukan oleh para Ahli sehingga memungkinkan peningkatan dalam produksi.
5. Metode (Method)
Metode kerja sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan efisien. Metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, baik yang menyangkut proses produksi maupun administrasi tidak terjadi begitu saja melainkan memerlukan waktu yang lama. Bahkan sering terjadi, untuk memperoleh metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, pimpinan perusahaan meminta bantuan pada para ahli. Hal ini dilakukan karena penciptaan metode kerja, mekanisme kerja, serta prosedur kerja sangat besar manfaatnya.
6. Market/marketingg, pasar dan pemasaran hasil produksi yang dihasilkan
pasar dimana hasil tersebut dijual atau tempat dimana hasil tersebut dipertunjukan dan diserahkan.

Keenam unsur manajemen tersebut lebih dikenal dengan sebutan 6 M, yaitu : man, money, material, machine, method dan marketing.
Setiap unsur tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Manajemen tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya keenam unsur tersebut.

3. HUBUNGAN FUNGSI DAN UNSUR MANAJEMEN
Seorang manajer atau pemimpin menjalankan fungsi – fungsi manajemen dan unsur – unsur manajemen secara terpadu (integratif) dan menyeluruh (komprehensif), artinya dalam mencapai tujuan manajer membuat perencanaan,pengorganisasian, mengendalikan semua unsur manajemen secara bersamaan dalam satu kesatuan gerak secara simultan.
Dalam pelaksanaan pekerjaan, seorang manajer akan bertanya apakah yang seharusnya direncanakan, digerakkan, diawasi dan dikendalikan ? kalau diperhatikan dari pengertian manajemen obyeknya adalah orang, namun dalam prakteknya semua unsur manajemen (6 M) dibuat perencanaan, diorganisasikan, digerakkan untuk pelaksanaannya, dan dikendalikan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu dilakukan :

Perencanaan (Planning) terhadap

1.       Men (manusia)
Manusia merupakan unsur manajemen yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia adalah salah satu faktor produksi selain tanah, modal, dan keterampilan. kita harus merencanakan siapa orang yang akan kita ajak bekerja sama, pastinya kita ingin orang yang bertanggung jawab dan jujur.

2.       Methode (metode)
Metode kerja sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan efisien. Olehkarena itu kita harus merencanakan terlebih dahulu metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, baik yang menyangkut proses produksi maupun administrasi tidak terjadi begitu saja melainkan memerlukan waktu yang lama.

3.       Materials (bahan baku)
Perencanaan terhadap bahan baku yang dibutuhkan. Karena perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang dibutuhkan tersebut, melainkan membeli dari pihak lain.

4.       Machines (alat)
Mesin adalah hal yang penting dalam mengolah suatu bahan baku menjadi bahan yang lebih bernilai. Kita harus terlebih dahulu merencanakan apa saja mesin atau alat yang akan kita pakai untuk mengolah bahan baku.

5.       Money (uang)
Merencanakan anggaran uang yang diperlukan untuk membuat suatu produksi. Uang selalu dibutuhkan dalam perusahaan, mulai dari pendirian perusahaan hingga pengurusan perizinan pembangunan gedung kantor, pabrik, peralatan modal, pembayaran tenaga kerja, pembelian bahan mentah, dan transportasi.

6.       Market (pemasaran)
Ini menjadi hal yang paling penting dalam mendirikan sebuah perusahaan kita harus merencanakan terlebih dahulu dimana kita akan memasarkan hasil produksi kita.

Pengorganisasian (Organizing) terhadap :

1.      Men (manusia)
Proses membentuk kelompok terutama karyawan, atau menempatkan karyawan dalam posisi yang pas, guna mengoptimalkan segala potensi yang ada.

2.      Method (metode)
Menyempurnakan atau meoptimalkan metode yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.      Materials (bahan)
Mengalokasikan bahan baku yang telah ada dan membuat bahan baku bisa dipakai secara efesiens.

4.       Machine (alat)
Memenej alat yang telah ada dan menempatkan alat tersebut di tempat yang benar.

5.      Money (uang)
Mengatur kembali keuangan agar perusahaan berjalan dengan stabil.

6.      Market (pemasaran)
Memasarkan produk yang telah dibuat dengan baik dan benar.

Pergerakan (Actuating) Terhadap :

1.      Men (manusia)
menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif.

2.      Methode (metode)
Melaksanakan strategi  yang telah dibuat sejak awal untuk mencapai tujuan awal.

3.      Material (bahan)
Semua bahan yang telah ada harus dipakai atau dimanfaatkan dengan baik agar tidak banyak limbah yang dikeluarkan.

4.      Machine ( alat )
Alat yang telah ada harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

5.      Money (uang)
Menggerakan segala upaya yang ada agar uang  yang dipakai untuk modal bisa berkembang. Dan agar tercapainya tujuan awal mendirikan sebuah perusahaan.

6.      Market ( pasar)
Melihat apakah pemasarannya sudah bagus letak dan strategis.

Pengawasan (controling) Terhadap : 
                                                    1.      Men (manusia)
Mengawasi apakah tenaga kerja kita sudah bekerja dengan baik dan apakah sudah mencapai target yang telah di tentukan atau belum.

2.      Method (metode)
Kita harus mengontrol apaah strategi yang digunakan sudah benar dan sudah membuahkan hasil yang di targetkan sejak awal apa belum.

3.      Material (bahan)
Mengontrol bahan baku yang digunakan haruslah dilihat apakah sudah sesuai dengan sesuatu yang kita produksi, agar hasilnya efesiens.

4.      Machine (alat)
Alat yang digunakan haruslah dikontrol apakah pengendaliannya bagus apakah sudah cukup.

5.      Money (uang)
Keuangan haruslah dilihat apakah usaha berjalan dengan lancar dan apakah sudah ada laba yang dihasilkan, karena segala sesuatu haruslah dikontrol kembali apalagi soal keuangan.

6.      Market (pasar)
Mengontrol apakah produksi yang telah dipasarkan banyak diminati oleh si konsumen atau si pengguna, dan apakah tempat pemasaran sudah startegis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

My Hobby